Jumat, 30 Juli 2010

short story

Sejuknya udara pagi selalu menemaniku menuju sekolah.Seperti biasa,sepeda selalu mengantarku ke sekolah.Kulalui jalan demi jalan dengan penuh suka cita.Aku ingin bertemu pangeran.Pangeran adalah sebutan untuk orang yang aku sukai.Dia bernama Farry.Aku memberi sebutan pangeran,karena dia adalah cowok impian para cewek-cewek di sekolah.Aku menyukainya semenjak duduk di bangku SMP.

Aku sangat beruntung karena dia pernah satu kelas denganku,walaupun itu berlaku selama di kelas tujuh dan delapan.Aku tak pernah mengatakan perasaanku yang sebenarnya pada dirinya karena aku tahu bahwa dia tidak menyukai cewek sepertiku.Perasaanku selalu aku pendam dalam hati terdalam.Setiap hari aku merasa diperhatikan olehnya baik ketika sedang menjalankan tugas piket,melamun,bergurau dengan teman,saat pelajaran,ataupun saat pelajaran kosong.Dan sewaktu aku melihatnya,aku selalu saja salah tingkah dengannya.

Aku jarang sekali berbicara dengannya.Itupun aku hanya membicarakan soal PR ataupun ulangan dan sebaliknya dia juga seperti itu denganku.Lama-kelamaan timbul perasaan dalam hatiku.Perasaan yang menurutku aneh.Memang rasa suka pada lawan jenis itu wajar.Tapi kalau suka pada dirinya itu tak wajar.Bahkan aku menganggap semua itu adalah mimpi.

Suasana baru di kelas sembilan membuatku merasa nyaman dan tidak cepat bosan.Teman-teman begitu akrab dan menyenangkan.Tetapi akusedih tak bertemu seorang Difat.Dia sekarang berada di kelas 9D.Sementara aku berada di kelas 9A.
Ika,salah seorang temanku yang kini adalah sahabatku sedang berbicara denganku.
“Din,apa yang membuatmu berkesan di kelas tujuh dan delapan?”
Aku bingung harus menjawab apa.Hatiku ingin mengatakan tentang Farry.Dia membuatku berkesan.Tetapi aku tak ingin seorang pun tahu tentang rasa cintaku pada Farry.Karena terpaksa aku mengatakan hal tersebut.

“Aku menyukai seorang cowok yang bernama Farry.Dia yang selama ini membuatku berkesan.”jawabku
“Lalu gimana Din?Apakah dia tahu bahwa kamu menyukainya dan apakah dia juga menyukaimu?”
“Kurasa tidak.Selama ini aku memendam perasaanku padanya.Jadi dia tidak tahu kalau aku menyukainya.”
“Oo…….hhhh.Jadi boleh dibilang dia adalah cinta pertamamu,Din.”
“Kurasa begitu.’
“Hmmm,Aku boleh membantumu untuk mendapatkannya?”
“Tentu saja boleh.Tapi gak usah,aku tak ingin dia mengetahui bahwa aku menyukainya.”
“Ga papa,Din.Itung-itung itu amal baikku ke kamu.Karena selama ini kamu telah mengajariku.”
Aku hanya terdiam.Keesokan harinya,sepulang sekolah Ika meminta nomor handphone dia pada Iron.Iron adalah temanku dan dia juga pernah sebangku dengan dia.Aku sangat terkejut.Bagaimana bisa seorang Iron mau dimintai bantuan oleh orang lain.Selama ini dia terkenal sangat pelit jika dimintai bantuan.Setelah kucari tahu penyebabnya,ternyata Iron sedang suka sama Ika.Oleh karena itu dia mau dimintai bantuan.

Setelah itu,akhirnya Ika mendapatkan nomor Farry.Lalu diberikannya nomor itu padaku.Selanjutnya nomor itu aku biarkan begitu saja.Kekhawatiran muncul dalam benakku.Aku membayangkan jika aku mengirimkan SMS padanya dan akhirnya ketahuan pasti dia akan membenciku.

Suatu hari aku mencoba mengirimkan SMS padanya dan aku tidak menyebutkan siapa aku sebenarnya.Aku hanya mengatakan bahwa aku adalah teman dekatnya sewaktu masih kelas tujuh dan delapan.Suatu ketika dia mengirimkan SMS padaku yang berisi nama-nama siswi kelas tujuh dan delapan yang sekelas dengannya.Alangkah terkejutnya,namaku juga tercantum disana.Lalu dia memaksaku untuk memilih salah satu nama tersebut dan aku hanya mengatakan bahwa aku berada di urutan ke-7.Karena dia terus memaksaku dan mengancamku,lalu aku mengatakan yang sebenarnya.

Beberapa bulan berikutnya,tepat di bulan Februari aku berulang tahun.Bukan kebahagiaan yang aku dapatkan.Justru kesedihan yang aku dapatkan.Sebelum hari ulang tahunku,Ika membisikki telinga Iron sewaktu pulang sekolah.Aku tidak tahu apa yang dibisikkan Ika pada Iron,sewaktu aku mendekati mereka ,dua orang sahabatku,Juliani dan Azza melarangku mendekati mereka.Itu sangat membuatku kesal.

Selanjutnya tepat di hari ultahku,tepat sepulang sekolah.Juliani,Ika,dan Azza menyuruhku untuk menunggu Iron.Kata dia ada sesuatu yang ingin dia bicarakan pada Iron.Setelah kutunggu-tunggu tidak datang.Akhirnya aku disuruh menemuinya di kelas 9D.Ketika aku akan menuju kesana,kulihat Iron tampak sedang memegangi Farry dengan terpaksa di lorong sebelah kiri.Melihat hal itu aku segera pulang.


Malam harinya,ia mengirimkan SMS yang berisi cacian.Dia mengatakan bahwa aku telah menyuruh teman-temanku agar dia mengucapkan selamat ultah padaku dan mengatakan bahwa aku dalang dari semua ini.Aku tidak tahu apa yang dia katakan.Lalu aku menyangkal semua perkataannya.Karena kutahu bawa aku tidak melakukan hal tersebut .Tetapi dia tidak mempercayaiku dan tetap saja menyalahkanku.

Keesokan harinya kuceritakan semua ini pada Ika dan Iron.Ika menjelaskan bahwa semua itu adalah rencananya agar aku bahagia di hari ulang tahunku.Lalu dia meminta maaf padaku.Sementara itu Iron memberikan berbagai solusi untuk melupakan masalah itu dan melupakan semua tentang Farry.Karena dia tidak pantas untukku.Selanjutnya kucoba untuk melupakannya.Tetapi aku tak bias melupakan dia,meskipun dia telah banyak menyakitiku dan membuat nilai-nilaiku turun.Aku menyesal telah menyukainya.